Jumat, 13 Februari 2015

Untuk Kau Yang Disana

Wajah rupawan yang tak lekang dari ingatan.
Bahkan aku hafal cara lengkungan bibirnya menghadirkan senyuman.
Tatapan yang tak pernah tertuju ke depan, tetapi.... selalu menyita perhatian.
Ketika hari senin hari yang dibenci orang-orang, aku malah selalu menunggu hari itu datang.
Kau tau mengapa? Karena ketika senin itu tiba, aku mampu menatapmu lebih lama..
Menatap tiap sudut wajahmu yang bagiku sempurna.
Ketawa kecil yang mengindahkan hari ku, memberikan semangat kecil untuk menjalankan aktivitasku.
Apakah kau tau?
Belum pernah kutemukan sebelumnya, orang yang mampu membuatku berani menatap matanya.
Tapi ketika ku melihatmu, aku malah tak ingin mengakhirinya.
Aku selalu berharap, aku dapat menghentikan waktu ketika aku berada didekatmu. Agar waktu tidak berlalu dan aku mampu untuk terus menatapmu.
Aku selalu berharap, aku dapat membuat seluruh tubuh membeku kecuali aku.
Biar aku mampu menyentuh, atau melihatmu tanpa sepengetahuanmu.
Kau tau?
Kau begitu sempurna,
Kau punya segala pesona yang aku damba,
Membuat duniaku menjadi penuh warna,
Dan kau berhasil memberi cahaya untuk menerangi jiwaku yang tak berdaya..

Senin, 12 Januari 2015

Pengecut Yang Mencintaimu Dengan Penuh Rasa Takut

Beratus diksi dengan sejuta imajinasi, yang tertuang dalam nota tanpa sepengetahuanmu ini.
Aku menumpahkan beberapa perasaan dari jutaan yang telah ku pendam,
Menahan isi hati yang telah lama ku redam..
Dari sudut hati hingga kini semua nya kau kuasai,
Seakan hati telah begitu bodoh untuk menyayangi tanpa pernah memiliki.
Kau bagian dari mimpi-mimpi indah, yang hadir tanpa ku minta.
Kau seperti anugerah, yang memberi kehidupanku warna-warna indah.
Kau sedenting melodi, yang  selalu menyentuh hati.
Apakah kau pernah menduga?
Ada orang yang selalu mencintaimu tanpa kau minta.
Ada orang yang selalu merindukan mu tanpa sepengetahuanmu.
Ada orang yang merasa 'cukup' hanya dengan melihatmu dari jauh.
Dan akulah orang nya.
Seseorang dengan sejuta rasa suka, ratusan rasa ingin tahu-nya, dan sedikit rasa egois untuk memilikimu yang di iringi rasa-sadar-diri-nya.

Kamis, 08 Januari 2015

-aku sadar diri untuk memiliki-

Ada sepercik kepedihan yang selalu datang secara tiba-tiba tanpa diundang kedatangan nya.
Entah sampai kapan aku terlalu mudah untuk jatuh cinta.
Entah sampai kapan aku terlalu mudah untuk percaya.
Entah sampai kapan aku bisa mengontrol diriku untuk memiliki batas dalam mencintainya.
Entahlah, bahkan aku pun sudah lelah untuk selalu bertengkar dengan hati dan logika.
Hati selalu berkata: "jangan menyerah, masih ada harapan untuk kau bersamanya"
Hati selalu menyangka, cinta akan pulang ke tempat ternyaman nya dengan penungguan dan harapan yang lama.
Tapi logika selalu berkata: "jangan terlalu bodoh untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti. Kelak kau kan tetap sendiri, bersama rasa sakit yang hanya bisa kau nikmati sendiri."
Logika selalu menyangka, cinta akan pulang dengan sendirinya tanpa usaha, karena jika ia mencintai kita, ia yang akan mengejar kita..
Hal yang sulit dipilih bukan?
Jika memilih mengikuti kata hati, resikonya adalah tersakiti oleh harapan yang tak pasti.
Namun jika kita memilih mengikuti kata logika, tidak akan ada luka. Karena kalaupun ia tak datang untuk mengejar kita, setidaknya tidak ada hati yang terjebak dalam masa lalu yang pernah ada.
 
My daily Blogger Template by Ipietoon Blogger Template